Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan melompat
dengan melewat tiang mistar. Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari
atletik. Tujuan olahraga ini untuk memperoleh lompatan
setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian
tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5
meter, sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi
dilakukan di arena lapangan atletik. Lompat tinggi dilakukan tanpa
bantun alat.
Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil
melewati ketinggian mistar. Peserta mestilah melonjak dengan sebelah
kaki Peserta boleh mulai melompat di mana-mana ketinggian permulaan yang
disukainya Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta menyentuh
palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan
atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat Peserta
yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut
(tanpa di ambil kira di aras mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar
daripada pertandinga Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan
(walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat
menuruskannya lagi mengikut peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara
menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah disebelah atas
padang.Setiap peserta akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk
melakukan lompatan. Jika peserta tidak berhasil melewati mistar sebanyak
tiga kali berturut-turut, dia dinyatakan gagal. Untuk menentukan
kemenangan, para peserta harus berusaha melompat setinggi mungkin yang
dapat dilakukan. Pemenang ditentukan dengan lompatan tertinggi yang
dilewati.
Sejarah LompatTinggi
Meskipun event lompat tinggi diikut sertakan dalam kompetisi pada
ollmpiade kuno, kompetisi lompat tinggi tercatat berlangsung pada awal
abad ke-19 tepatnya di Skotlandia dengan ketinggian 1,68 meter. Pada
masa itu peserta menggunakan metode pendekatan langsung atau teknik
gunting.Lompat tinggi tidak dilakukan secara sembarangan. Ada gaya-gaya
tertentu yang harus dikuasai agar peserta terhindar dari kecelakaan.
Pada abad ke -19 peserta lompat tinggi mendarat dan jatuh diatas tanah
yang berumput dengan gaya gunting, yaitu dengan cara membelakangi . Gaya
ini ternyata banyak mengakibatkan cedera bagi para peserta. Sementara
kini, lompat tinggi dilakukan dengan mendarat di atas matras sehingga
kecelakaan dapat di minimalisir. Atlet lompat tinggi sekarang banyak
menggunakan teknik fosbury flop.
Sarana dan Prasarana
1. Untuk Awalan a) Daerah awalan panjangnya. tidak terbatas minimum
15 m b) Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100
2. Tiang Lompat Tiang lompat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari
apa saja asal kuat dan kukuh.jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 –
4,02 m.
3. Bilah Lompat Terbuat dari kayu,metal atau bahan lain yang sesuai
dengan : a) Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal
mistar adalah 2,00 kg b) Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m,
dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya harus datar
dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm c) Lebar penopang bilah 4 cm dan
panjang 6 cm
4. Tempat Pendaratan Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m
yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi
oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar